Perbedaan Ikan Tuna Tongkol Dan Cakalang

Perbedaan Ikan Tuna Tongkol Dan Cakalang

Kegunaan dalam Masakan

Cakalang: Cocok untuk olahan masakan tradisional, seperti cakalang fufu, cakalang suwir rica-rica, dan abon cakalang. Aromanya yang khas membuatnya populer dalam masakan pedas.

Tuna: Bahan utama dalam hidangan internasional seperti sushi, sashimi, dan pasta tuna. Tuna kaleng juga sering digunakan dalam salad atau sandwich.

Tongkol: Biasanya diolah menjadi masakan rumahan seperti tongkol balado, pepes tongkol, atau sambal tongkol. Rasanya yang kuat membuatnya ideal untuk hidangan berbumbu tajam.

Cara Memilih Ikan yang Segar

Habitat dan Persebaran Ikan Tongkol

Ikan tongkol adalah ikan pelagis yang hidup di perairan dangkal hingga sedang. Mereka biasanya ditemukan di dekat permukaan laut, terutama di perairan yang hangat dan kaya akan plankton. Indonesia, sebagai negara kepulauan, menjadi salah satu habitat utama bagi ikan tongkol, terutama di wilayah seperti Laut Jawa, Laut Sulawesi, dan Samudera Hindia.

Sebagai spesies yang cukup toleran, tongkol mampu hidup di perairan dengan kadar oksigen rendah. Hal ini menjadikannya salah satu ikan yang cukup "tangguh" di ekosistem laut. Karena habitatnya yang tidak terlalu dalam, tongkol relatif mudah ditangkap oleh nelayan tradisional menggunakan perahu kecil atau jaring sederhana.

Ciri-Ciri Fisik Ikan Cakalang

Dari segi fisik, cakalang mudah dikenali. Tubuhnya berbentuk torpedo dengan kulit licin berwarna gelap. Bagian punggungnya memiliki warna biru kehitaman dengan garis-garis horizontal yang khas berwarna biru cerah. Pola ini sangat berbeda dari ikan tongkol yang memiliki garis vertikal. Sementara itu, bagian perutnya berwarna putih keperakan, memberikan kontras yang menarik saat ikan ini terlihat di bawah air.

Ukuran ikan cakalang bervariasi. Panjang rata-rata ikan ini adalah sekitar 40–60 cm, tetapi beberapa spesimen yang lebih tua bisa mencapai panjang lebih dari 1 meter dan berat hingga 10–15 kilogram. Gigi cakalang kecil tetapi tajam, membantu mereka menangkap mangsa seperti ikan kecil dan udang.

Menu Masakan Olahan Ikan Tongkol

Ikan tongkol telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Indonesia. Berbagai daerah memiliki cara unik untuk mengolah ikan ini, mencerminkan kekayaan budaya kuliner Nusantara. Salah satu keunggulan tongkol adalah kemampuannya menyerap bumbu dengan baik, sehingga cocok untuk berbagai jenis masakan.

Beberapa hidangan khas berbahan ikan tongkol yang populer meliputi:

Tongkol Balado: Hidangan khas Minangkabau ini menggabungkan daging tongkol dengan sambal balado pedas yang menggugah selera. Pepes Tongkol: Masakan tradisional Jawa Barat ini menggunakan daun pisang sebagai pembungkus, dengan daging tongkol yang dibumbui rempah seperti kunyit, cabai, dan kemangi. Tongkol Suwir: Hidangan praktis ini sering disajikan dengan nasi hangat dan sambal, cocok sebagai lauk sehari-hari. Nasi Bakar Tongkol: Campuran nasi dengan suwiran tongkol yang dibumbui, dibungkus daun pisang, dan dibakar hingga harum. Selain itu, ikan tongkol juga sering menjadi bahan utama dalam gulai, pindang, hingga campuran dalam mie instan atau nasi goreng. Keberagaman cara memasak ini menunjukkan betapa fleksibelnya tongkol dalam kuliner sehari-hari.

Mengenal Ikan Cakalang

Ikan cakalang adalah salah satu bintang dari keluarga ikan laut yang tak hanya lezat, tetapi juga kaya manfaat. Tidak hanya populer di Indonesia, ikan ini juga menjadi komoditas ekspor yang bernilai tinggi, berkat kandungan gizinya yang melimpah. Bagi para pecinta makanan sehat yang juga memanjakan lidah, cakalang adalah pilihan sempurna yang tak boleh dilewatkan.

Menu Masakan Olahan Ikan Cakalang

Daging ikan cakalang memiliki tekstur yang lembut dengan rasa gurih alami. Berbeda dengan ikan tongkol yang teksturnya lebih padat, daging cakalang terasa lebih empuk dan mudah menyerap bumbu. Di Indonesia, ikan ini menjadi bahan utama dalam berbagai hidangan tradisional yang menggugah selera.

Beberapa olahan khas dari cakalang di antaranya:

Cakalang Fufu: Hidangan khas Maluku berupa ikan cakalang yang diasap, menghasilkan aroma dan rasa yang sangat khas. Sambal Cakalang Suwir: Masakan populer dari Sulawesi Utara yang menggabungkan rasa pedas sambal dengan daging cakalang yang disuwir-suwir. Abon Ikan Cakalang: Pilihan praktis untuk lauk yang tahan lama, abon ini dibuat dari daging ikan yang diolah hingga kering dan diberi bumbu gurih. Selain itu, cakalang juga sering digunakan sebagai topping dalam nasi kuning, menjadi pelengkap dalam bubur Manado, atau diolah menjadi steak modern dengan bumbu minimalis. Versatilitas ikan ini menjadikannya pilihan ideal untuk berbagai jenis masakan, baik tradisional maupun modern.

Dengan segala keunggulan ini, tidak heran jika cakalang terus menjadi favorit, baik di kalangan pecinta kuliner maupun masyarakat umum yang mengutamakan gizi dan rasa.

Apa Itu Ikan Cakalang?

Ikan cakalang adalah salah satu jenis ikan pelagis yang menjadi andalan sektor perikanan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Ikan ini berasal dari keluarga Scombridae, yang juga mencakup tuna dan makarel. Nama ilmiah cakalang adalah Katsuwonus pelamis. Bentuk tubuh cakalang menyerupai torpedo, yang memungkinkan ikan ini berenang dengan kecepatan tinggi. Tidak heran, ikan ini menjadi salah satu predator aktif di laut, memakan ikan-ikan kecil dan plankton. Cakalang dapat ditemukan di berbagai perairan tropis hingga subtropis, sehingga keberadaannya cukup melimpah.

Tips Memilih Ikan yang Tepat

Pilih ikan dengan warna kulit cerah dan garis melintang yang masih terlihat jelas. Jika membeli cakalang asap, pastikan aromanya segar dan tidak terlalu berbau asap tajam.

Perhatikan warna dagingnya. Tuna segar memiliki daging merah muda hingga merah tua, tanpa bercak kecokelatan.

Pilih ikan dengan mata yang jernih dan insang berwarna merah cerah. Tubuhnya harus keras saat ditekan, menandakan kesegarannya.

Ikan cakalang, tuna, dan tongkol masing-masing memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya cocok untuk berbagai keperluan kuliner. Jika Anda mencari ikan dengan rasa gurih dan cocok untuk masakan tradisional, pilih cakalang. Untuk hidangan internasional yang lebih elegan, tuna adalah pilihan terbaik. Sementara itu, tongkol menjadi pilihan ekonomis untuk masakan sehari-hari.

Pahami kebutuhan Anda dan sesuaikan pilihan ikan dengan jenis masakan yang ingin dibuat. Untuk mendapatkan ikan laut segar dan berkualitas, kunjungi distributorikanlaut.com dan temukan berbagai pilihan ikan terbaik untuk keluarga Anda!

Ikan tuna, cakalang, dan tongkol adalah jenis ikan yang sering ditemui dalam masakan laut, terutama di Asia Tenggara. Meskipun ketiganya memiliki kesamaan dalam beberapa aspek, seperti habitat dan manfaat gizi, mereka memiliki perbedaan yang membedakan satu sama lain.

Ikan tuna adalah ikan besar yang termasuk dalam keluarga Scombridae. Ada beberapa spesies tuna yang umum ditemukan, termasuk tuna sirip biru, tuna sirip kuning, dan tuna albacore. Tuna dikenal dengan dagingnya yang padat dan berwarna merah, serta rasa yang kuat dan kaya. Ikan ini biasanya hidup di perairan laut yang lebih dalam dan dapat ditemukan di seluruh lautan tropis dan subtropis. Tuna sering digunakan dalam sushi dan sashimi, serta sebagai bahan dalam berbagai hidangan laut lainnya.

- Tubuh besar dan torpedo-shaped.

- Memiliki sirip punggung yang panjang dan sirip ekor yang berbentuk bulan sabit.

- Daging berwarna merah dan padat.

Ikan cakalang, atau dalam bahasa Inggris disebut "skipjack tuna" (Katsuwonus pelamis), adalah salah satu spesies tuna yang lebih kecil dibandingkan tuna sirip biru. Cakalang banyak ditemukan di perairan tropis dan subtropis. Ikan ini memiliki daging yang lembut dan rasa yang lebih ringan dibandingkan tuna sirip biru. Cakalang sering dipilih untuk olahan kalengan seperti tuna kaleng dan juga digunakan dalam berbagai masakan tradisional Asia Tenggara.

Ciri-ciri Ikan Cakalang:

- Ukuran tubuh lebih kecil dibandingkan dengan spesies tuna lainnya.

Lihat Ruang Kelas Selengkapnya

Ikan tuna, tongkol, dan cakalang adalah satu keluarga tapi beda marga

Bobo.id - Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang kaya akan keanekaragaman ikannya.

Salah satu jenis ikan yang cukup terkenal adalah ikan tuna.

Bahkan ikan tuna dari Indonesia sampai dieskpor ke luar negeri, seperti Thailand, Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

Jumlah ikan tuna yang dikirim ke luar negeri lebih besar dibanding ikan tuna yang dikonsumsi oleh orang Indonesia sendiri.

Baca Juga: Ikan Laut dan Ikan Air Tawar, Mana yang Lebih Bergizi?

Masyarakat Indonesia lebih memilih mengonsumsi ikan tongkol dan cakalang.

Apa Bedanya Tuna, Tongkol, dan Cakalang?

Banyak yang mengira ikan tuna, tongkol, dan cakalang adalah jenis ikan yang sama dengan sebutan yang berbeda.

Namun kenyataannya bahwa ikan tuna, tongkol, dan cakalang adalah ikan yang berbeda.

Ikan tuna, tongkol, dan cakalang memang berasal dari keluarga yang sama, yaitu keluarga Scombridae.

Namun memiliki marga yang berbeda. Dilihat dari bentuknya, ketiganya terlihat mirip. Tetapi kalau diperhatikan lebih seksama, terlihat perbedaannya.

Publicdomain Tuna

Ikan tuna memiliki tubuh yang super besar dan berat. Ikan tuna yang masih bayi saja beratnya dapat mencapai 5 kilogram.

Baca Juga: Siklus Hidup Salmon, Ikan Laut yang Lahir di Sungai

Sedangkan ikan tuna dewasa beratnya mulai dari 35 kilogram hingga 350 kilogram. Wow!

Wibowo Jatmiko/Creative Commons Tongkol.

Wibowo Jatmiko/Creative Commons

Ikan tongkol memiliki warna yang agak gelap dan memiliki bentuk yang langsing.

Panjang ikan ini sekitar 60 sentimeter dengan punggungnya yang berwarna biru gelap agak metalik dan terdapat pola garis-garis yang unik seperti coretan miring.

Baca Juga: Kenapa Ikan Laut Lebih Bergizi Daripada Ikan Air Tawar?

Sedangkan ikan cakalang berwarna lebih terang dibandingkan dengan ikan tongkol.

Ikan ini sering juga disebut sebagai ikan tongkol putih.

Panjang kedua ikan ini sama, 60 sentimeter, tapi badannya sedikit lebih besar dan gemuk. Punggung ikan cakalang berwarna biru keungu-unguan dan gelap.

Daerah-daerah yang Sering Mengonsumsi Tuna, Tongkol, dan Cakalang

Dilihat dari masyarakat yang mengonsumsinya, ikan tongkol banyak dikonsumsi oleh masyarakat di Pulau Jawa dan Sumatera.

Ikan cakalang menjadi makanan favorit Masyarakat Sulawesi dan Maluku. Sedangkan ikan tuna segar sering dikonsumsi oleh masyarakat Jepang yang sering dijadikan sashimi.

Baca Juga: Merupakan Ciri Khas, Ternyata Tidak Semua Ikan Badut Memiliki Garis Putih

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Hadir Lagi, Ada Apa Saja di AIA Healthiest Schools 2024-2025?

TRIBUNNEWS.COM - Simak perbedaan ikan cakalang, tongkol, dan tuna di dalam artikel ini.

Diketahui, sebagian wilayah Indonesia adalah laut.

Selain itu, Indonesia juga dikenal akan sumber daya lautnya.

Ikan cakalang, tongkol, dan tuna merupakan jenis ikan yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Lalu apa perbedaan ikan cakalang, tongkol dan tuna?

Baca juga: Apa Itu Bioteknologi? Berikut Pengertian, Jenis dan Contohnya

Baca juga: Apa Itu Enzim? Inilah Pengertiannya, Lengkap dengan Cara Kerja dan Sifatnya

Dikutip dari diperpautkan.bantulkab.go.id, berikut penjelasan mengenai ikan cakalang:

Di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng, ikan cakalang disebut juga sebagai ikan blereng.

Masyarakat internasional, sering menyebut ikan cakalang sebagai skipjack tuna.

Menurut ilmu taksonomi, ikan cakalang termasuk dalam keluarga ikan tuna.

Ciri-ciri ikan cakalang:

- Punggung ikan berwarna biru kehitaman (gelap).

- Bagian perut bawah berwarna terang.

- Terdapat 4 – 6 buah garis hitam yang memanjang pada bagian samping badan.

Dikutip dari kkp.go.id, ikan tongkol adalah salah satu ikan yang termasuk ke dalam jenis ikan tuna kecil.

Ciri-ciri ikan tongkol:

- Memiliki badan yang panjang

- Sirip punggung yang keras

- Tidak memiliki sisik

- Ukuran tubuh yang lumayan besar, yaitu 50-60 cm.

Dikutip dari kkp.go.id, ikan tuna memiliki nama latin 'Thunnus'.

Sedangkan dalam bahasa arab ikan tuna adalah 'Thunini'.

Tuna mengandung sejumlah vitamin seperti B3, niasin, B12, B6, protein, fosfor, vitamin D, dan kalium.

Selain itu, tuna juga mengandung magnesium, kolin, vitamin B1 (thiamin), vitamin B2 (ribofavin), dan yodium.

Tuna dapat berenang dengan sangat cepat, mencapai kecepatan hingga 77 km/jam.

Kemudian, tuna juga memiliki tubuh yang besar dan berat.

Tuna dewasa beratnya bisa mencapai 5 Kg.

Tuna juga dikenal sebagai ikan yang cukup mahal.

Kembali dikutip dari kkp.go.id, di PPS Bungus, ikan tuna dijual seharga Rp 35.000 /Kg untuk tipe A dan B seharga Rp.30.000 untuk jenis Yellowfin.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel lain terkait materi sekolah

Inspirasi Resep Olahan Cakalang

Anda mungkin ingin melihat